Senin, 18 Juni 2012
Minggu, 17 Juni 2012
Tempat Wisata menarik di Kabupaten Karimun
Berwisata di kabupaten KARIMUN
Sejarah Karimun
Cerita Singkat Kab. Karimun
peta kab. karimun
Pulau
Karimun dewasa ini cukup menjadi perhatian oleh berbagai pihak.Pulau ini selain
merupakan tumpuan harapan para pencari kerja juga mendapat perhatian dari para
pengusaha maupun pelancong yang datang di daerah ini. Pulau ini tampak megah
dan indah dengan pegunungan maupun perbukitan yang memiliki kandungan hasil
bumi yang melimpah ruah. Untuk mengenal lebih jauh mengenai Pulau Karimun,
alangkah baiknya apabila melihat asal-usul Pulau Karimun yang sekarang sudah
menjadi kabupaten tersendiri.
Pulau
Karimun pada masa lalu yaitu pada masa Kerajaan Riau-Lingga yang berpusat di
Pulau Penyengat merupakan sebuah wilayah dengan pusat pemerintahan di Meral.
Dengan demikian, bukan yang tampak seperti sekarang ini dimana pusat
pemerintahan berada di Tanjung Balai. Keadaan ini merupakan perubahan struktur
pemerintahan seiring dengan proses sejarah yang berhubungan dengan kerajaan
Riau-Lingga tersebut.
Pada
tahun 1511 Kerajaan Malaka jatuh ketangan Portugis. Saat itu Sultan Mansyur
Syah yang memerintah pada masa tersebut memberi larangan zuriat yaitu keturunan
Raja-raja Malaka tinggal di Malaka. Hal itu dilakukan demi menjaga kelangsungan
kehidupan keturunannya. Pada masa itu, menurut perkiraan Sultan Malaka apabila
Malaka tetap melawan Portugis maka keturunan mereka akan musnah. Mengingat
orang-orang Portugis selain memiliki pengaruh yang kuat juga mempunyai
peralatan senjata yang lengkap. Oleh karena suasana yang tidak memungkinkan
untuk kembali memerintah seperti semula, akhirnya Sultan Mansur Syah mengajurkan
untuk mencari tempat yang bari yaitu mendirikan kerajaan-kerajaan kecil di
tempat lain.
Oleh
karena itu, tak lama kemudian munculah kerajaan-kerajaan seperti ; Kerajaan
Indrasakti yang berkedudukan di Pulau Penyengat, kerajaan Indraloka yang
berkedudukan di Tumasek, Kerajaan Indrapura yang berkedudukan di Siak, Kerajaan
Indragiri yang berkedudukan di Rengat dan Kerajaan Indrapuri yang berkedudukan
di Langkat. Kelima kerajaan ini merupakan pecahan dari kerajaan Malaka.
Sementara
itu, rakyat dari kerajaan Malaka berpencar dan diantaranya tinggal di Pulau-
pulau yang berada di Kepulauan Riau termasuk salah satunya adalah Pulau
Karimun. Sejak Malaka diduduki Portugis di daerah ini terutama Selat Malaka
merupakan tempat pelayaran kapal-kapal dari luar negeri yang berdagang ke Asia
Timur. Kapal-kapal dari luar negeri yang berdagang ke Asia Timur. Kapal-kapal
yang melewati pulau ini tidaklah selalu aman karena sering terjadi perompakan
ditengah laut yang dilakukan oleh para lanon yang berkeliaran di daerah ini. Para
lanon tersebut berasal dari orang-orang yang tinggal menetap di pulau-pulau
sekitar Kepulauan Riau diantaranya Pulau Karimun. Diantara sekian banyak lanon,
ada yang bernama pameral merupakan kepala perampok kelas satu yang tinggal di
sekitar pulau karimun. Oleh karena itu, dapat dipastikan bahwa pada masa lalu
Pulau Karimun merupakan basis perompak atau bajak laut.
Raja
Kerajaan Riau- Lingga yang memerintah di Pulau Penyengat sering mendapat
laporan dari keamanan lautnya bahwa diperairan laut mereka sering terjadi
perompakan diatas kapal-kapal yang melintas daerah ini. Oleh sebab itu
kapal-kapal yang berlayar melalui Selat Melaka tidak berani berlayar malam.
Mendengar kabar yang demikian, maka Raja Menjadi bimbang atas perairan di
wilayah, untuk itu diadakan pengintaian terhadap aksi-aksi perampok itu dan
dima kedudukan mereka.
Selanjutnya,
Sultan mendapat Informasi yang menyatakan bahwa perampok-perampok itu
berkedudukan di Pulau Karimun dan biangkeroknya bernama pameral. Oleh Sultan
diadakan perundingan dikala Pembesar Kerajaan. Dalam musyawarah tersebut, salah
seorang menteri mengusulkan untuk menangkap ketua perampok itu. Pameral pun di
tangkap dan dibawa ke Pulau Penyengat. Selanjutnya, ia dimasukan dalam penjara.
Beberapa
setelah Pameral ditanggkap, keadaan tidaklah menjadi aman sebagaimana
diharapkan. Bahkan, frekuensi perompakan mennjadi lebih tinggi. Akhirnya para
pembesar Kerajaan mengadakan perundingan kembali atas masalah yang sama. Dalam
perundingan kali ini, Datok Bendahara menyarankan pameral dijatuhi hukuman
pancong. Ia akan dibebaskan tetapi dengan syarat harus mengamankan para
perampok yang berkeliaran di laut.
Setelah
munsyawarah tersebut, pameral dipanggil untuk mengadap Sultan dan Sultan
berkata Kepada pameral “ya pameral kalau kau bisa mengamanakan
perampok-perampok di sekitar laut malake dose engkau akan diampunka, engkau
tidak jadi dihukum bunoh.mendapatkan syarta yang demikian bukan main senang
bagi pameral. Selepas raja berkata, ia pun mengangkat tangan menjunjung di
bawah duli ia berkata: ampon patek tuanku, kalau memang syaratnye patek siap
mengamankan perompak. Maka pameral kembali ke daerah karimun.dengan diiringin
hulu baling kerajaan dan langsung mengamankan daerah ini dari bajak laut. Tak
lama kemudian wilayah selat malaka menjadi aman begitu juga temoat tinggalnya.
Atas jasa-jasa tersebut pameral diangkat oleh raja
menjadi batin pertama di daerah itu. Rajapun berkenan memberi tanah pada
pameral sehingga berkembang sampai keanak cucunya. Tak lama kemudian raja abdul
rahman yang berkedudukan di pulau penyengat mengangkat walik raja yaitu raja
abdullah menjadi amir pertama di daerah ini.daerah tersebut dikenal daerah
meral.
Begitulah ceritanya yang diperoleh menjadi awal mula
pertama pulau karimun menjadi daerah pemukiman penduduk yang dilatar belakangi
peristiwa sejarah dimasa lampau. Adapun beberapa asal usul daerah karimun yang
dapat diangkat dalam tulisan ini adalah pulau karimun itu sendiri, tanjung
balai dan pulau buru. Nama beberapa daerah yang diangkat dalam tulisan ini
merupakan daerah yang menjadi pusat perhatian dalam pembangunan yang disebut
daerah pemekaran.
GEOGRAFIS
KABUPATEN KARIMUN
Kabupaten
Karimun dibentuk berdasarkan Undang-undang Nomor 53 Tahun 1999. Pada awal
terbentuknya wilayah Kabupaten Karimun terdiri dari 3 (tiga) kecamatan yakni
Kecamatan Karimun, Kecamatan Moro dan Kecamatan Kundur. Selanjutnya berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 16 tahun 2001, maka wilayah Kabupaten
Karimun dimekarkan menjadi 8 (delapan) kecamatan, dan akhirnya berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Karimun nomor 10 tahun 2004 dimekarkan lagi menjadi
9 (sembilan) kecamatan dan jumlah kelurahan sebanyak 22 kelurahan dan 32 desa,
327 RW (Rukun Warga) dan 945 RT (Rukun Tetangga).
Berdasarkan
luas wilayahnya, Kabupaten Karimun merupakan Daerah kepulauan yang mempunyai
luas 7.984 kilometer persegi yang terdiri dari wilayah daratan seluas 1.524
kilometer persegi dan wilayah perairan seluas 6.460 kilometer persegi. Secara
astronomis terletak antara 0º35’ Lintang Utara sampai dengan 1º10’ Lintang
Utara dan 103º30’ Bujur Timur sampai dengan 104º Bujur Timur, Kabupaten ini
berbatasan langsung dengan :
- Utara : Selat Malaka dan Singapura.
- Selatan : Kecamatan Kateman Kabupaten Indragiri Hilir.
- Barat : Kec-Rangsang, Kab-Bengkalis dan Kec-Kuala Kampar Kab-Pelalawan.
- Timur : Kota Batam dan Kepulauan Riau.
Sebagai
daerah kepulauan, Kabupaten Karimun memiliki 245 pulau dimana 3 (tiga)
diantaranya merupakan pulau-pulau yang besar, yakni: Pulau Karimun, Pulau
Kundur, Pulau Sugi. Laporan TPING menyebutkan bahwa dari hasil Inventarisasi
245 pulau di wilayah Kabupaten Karimun terdiri dari 73 pulau berpenghuni, 172
pulau tidak berpenghuni, 200 pulau benama, 45 pulau tidak bernama.
DEMOGRAFIS
KABUPATEN KARIMUN
Pentingnya
pengendalian pertumbuhan dan jumlah penduduk, jelas memiliki implasi terhadap
peningkatan kualitas sumber daya manusia dan ekonomi. Penduduk Kabupaten
Karimun per April tahun 2006 sudah mencapai 205.438 jiwa, terdiri dari 105.484
jiwa laki-laki dan perempuan cendrung stabil selama 3 tahun terakhir, yaitu
berkisar 51% dan 49%.
KEC.
TANJUNG PINANG TERIDIRI ATAS KEL. BINTAN SELATAN (MENJADI BINTANTIMUR,
GALANG, TANJUNG PINANG BARAT DAN TANJUNG PINANG TIMUR SEKARANG).
KEC. KARIMUN TERDIRI ATAS KEL. KARIMUN, KUNDUR DAN MORO.
KEC. LINGGA TERIDIRI ATAS KEL. LINGGA, SINGKEP DAN SENAYANG.
KEC. PULAU TUJUH TERDIRI ATAS JEMAJA, SIANTAN, MIDAI, SERASAN, TAMBELAN, BUNGURAN BARAT DAN BUNGURAN TIMUR.
Saat itu KEC. KARIMUN terdiri atas Kelurahan Karimun, Kundur dan Moro
dan lainnya, Akhirnya dihapuskan berdasarkan Keputusan Gubernur Kepala
Daerah Tingkat I Riau TERTANGGAL 9 AGUSTUS 1964 dengan nomor
UP/247/5/1965. Berdasarkan permintaan pada 1 JANUARI 1966 seluruh
Administrasi TERITORIAL Kecamatan dalam Kabupaten Kepulauan Riau
Dihapuskan.
Kemudian berubah lagi, dimana dengan semangat Otonomi daerah yaitu
pada tanggal 12 OKTOBER 1999, dimana undang-undang NO 1999 menyebutkan
bahwa Kecamatan Karimun bersama dengan kecamatan Kundur dan Moro
digabungkan menjadi satu kabupaten yaitu dengan nama KABUPATEN KARIMUN.
Kabupaten Karimun ini akhirnya berdiri dengan mengawasi 9 kecamatan
yaitu, Kecamatan Karimun, Meral, Tebing, Kundur Kota, Kundur Utara,
Kundur Barat, Moro, Buru dan Durai.
Tempat wisata Kabupaten Karimun
Sudah di terangkan diatas sejarah kabupaten karimun, dimana karimun merupakan daerah kabupaten dari pada provinsi kepulauan riau.Dari mulai menjadinya karimun sebagai kabupaten,pemerintah menggalangkan pembangunan yang merata hingga ke desa.
Sudah beberapa tahun karimun menjadi kabupaten sudah tampak perkembangan itu walaupun pembangunan itu sedikit lamban. kita sadar itu lah kelemahan pemerintah kabupaten karimun. Dengan kekurangan itu mari masyarakat karimun bersama-sama, ikut serta mendukung kemajuan kabupaten karimun dari segi wisata dengan menjaga dan menggalangkan kebersihan dilingkungan semua Pantai di kabupaten karimun.
Saya akui wisata pantai menjadi sarana utama wisata di kabupaten karimun karena di setiap lingkaran pulau karimun di kelilingi oleh laut. dan menjadi masukkan buat pemerintah bagaimana sarana wisata pantai itu sendiri di fasilitasi seperti permainan pantai seperti di pulau Bali. kita ketahui bahwa tidak sedikit biaya yang di keluarkan buat fasilitas tersebut,kalau tidak bagaimana pemerintah karimun mendatangkan investor untuk menanamkan modalnya di segi wisata pantai kabupaten karimun.
Banyak Potensi kabupaten karimun dari segi Pariwisata yang kita kedepankan demi menarik wisatawan baik lokal maupun manca negara salah satunya wisata pantai.. Dengan demikian karimun banyak di datangi oleh pecinta-pecinta wisata alam.
Pantai di kabupaten karimun menurut saya indah kenapa tidak? pemandangan dengan garis pasir yang panjang dan luas, pohon disekeliling pantai indah dengan udara yang segar jauh dari polusi.
Tempat wisata Pantai itu adalah
- Pantai Pangke
- Pantai Pelawan
mungkin bekerja atau bersekolah.
Pilihan tepat adalah menyatukan kita dengan alam, ini yang membuat kita menghilangkan kejenuhan dan kelelehan disaat beraktivitas.
Mungkin di pantai kita bisa bersama keluarga besar, menjalin hubungan keharmonisan dengan kebersamaan berwisata di pantai.Sambil duduk santai menikmati makan ringan atau berat, di padukan dengan obrolan santai.
Pantai merupakan anugerah indah yang di ciptakan allah swt, kita sebagai manusia pantas menikmati itu, jangan sampai kenikmatan itu hilang. kenikmatan itu hilang akibat ulah segelintir manusia itu sendiri dengan membuang sampah kelaut sehingga pantai menampung atau tempat sampah, pemandangan asyik kita juga menjadi hilang.
Mari kita bersama-sama menjaga kelestarian pantai itu sendiri. khususnya buat penulis,umumnya buat kita semua sebagai manusia.
Terima kasih.
Sabtu, 16 Juni 2012
MT.PANDAN,PT.PERTAMINA PERKAPALN
PERAN LATIHAN KEADAAN DARURAT MENINGGALKAN KAPAL
MT. PANDAN
PT. PERTAMINA ( PERSERO )
DIREKTORAT PEMASARAN DAN NIAGA - PERKAPALAN
Isyarat / pemberitahuan : Bell Alarm dan suling 7x pendek dan 1x panjang, terus menerus diikuti pengumuman meninggalkan kapal
Pusat komando / anjungan ( Nakhoda dan mualim jaga ) :
- Kirimkan distress call dan massage sesuai radio regulation
- Jika harus meninggalkan kapal sebelum lokasinya diketahui kapal lain operasi terus distress
- Jika kapal masih dapat olah gerak dan cuaca kurang baik diusahakan untuk melindungi penurunan sekoci
- Operasikan EPIRB dan turunkan semua liferaft dan fungsinya.
sekoci penolong no.2 ( kiri )
Mualim 1 :
Komandan sekoci penolong
Mualim III :
Absensi awak sekoci, bawa radar transponder dan two way communication,
Membawa EPIRB dan dokumen kapal
KKM :
Siapkan Mesin Sekoci
Masinis III :
Bantu KKM siapkan mesin sekoci
Juru Mudi C :
Lepas crandle stopper depan dan belakang, buka lashing buritan, memegang
kemudi
Mandor :
Lepaskan stopper dan rapatkan sekoci ke deck Embarkasi dengan menarik
boesing line buritan
Juru mesin B :
Lepas vertical lashing line dan membuka slip book, menutup scupper plug
Juru Mudi A :
Buka relling, Embarkasi dan area tangga embarkasi
Pelayan :
Buka lashing haluan dan kemudian siapkan untuk ikat painter line depan
sekoci penolong no.1 ( kanan )
Nakhoda :
Komandan sekoci penolong
Mualim II :
Absensi awak sekoci, bawa radar transponder dan two way communication
Koki :
Asisten mualim II membawa selimut serta kotak P3k.
Masinis 1 :
Siapkan mesin sekoci
masinis II :
Membantu masinis I, siapkan mesin dan area sekoci
Serang dan Kelasi :
Buka lashing haluan dan ikat painter haluan le relling deck sekoci dan buka
relling sekoci
Juru Mudi B :
Lepas crandle stopper depan dan belakang dan area tangga embarkasi,memegang
kemudi
Juru Mesin A dan Juru Mesin C : lepas vertical lashing line dengan membuka slip hook, Buka
lashing buritan dan bantu serang buka relling sekoci,
Menutup scupper plug
Langganan:
Postingan (Atom)